Pengangguran adalah masalah
serius yang dihadapi indonesia
sejak beberapa tahun yang lalu. Jumlah penduduk yang semakin banyak tidak
diimbangi dengan jumlah lapangan kerja yang banyak pula, sehingga terjadi
banyak pengangguran. Pengangguran juga bertambah seiring kebiasaan masyarakat
yang datang dari daerah-daerah, dan
memadati ibu kota .
Kadang mereka datang dengan modal nekad tanpa keterampilan khusus sehingga di kota mereka tidak
memiliki pekerjaan. Sebenarnya lapangan pekerjaan bisa kita ciptakan sendiri
tanpa harus pergi ke ibukota. Sebagian besar dari pengangguran bukanlah mereka
yang tamatan SMP dan SMA, bahkan para sarjana juga banyak sekali ya
ng masih
menganggur. Itu dikarenakan , mungkin mereka tidak mempelajari pendidikan umum
sewaktu di pergu
ruan tinggi, sehingga mereka
kurang memiliki wawasan dan soft skill. Masalah sosial seperti ini bisa
menimbulkan masalah sosial lainnya , yang bersifat kriminal seperti ,
pencopetan ,penculikan, dan lain-lain.
Pengangguran atau tuna karya
adalaha istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini merupakan salah satu
permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai detik ini,
apalagi untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia . Bila kita lihat dari
tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak bukannya makin sedikit.
Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sudah ada tidak sanggup
untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan laju
pertumbuhan penduduk yang makin pesat.
Berikut merupakan beberapa
penyebab yang menyebabkan menjamurnya para penganggur di Indonesia :
· Penduduk yang relatif banyak.
Semakin banyaknya jumlah penduduk di Indonesia , tentunya membawa dampak
yang tidak baik bagi kehidupan social. Kepadatan penduduk ini juga akan
berdampak pada pertambahan jumlah pengangguran.
· Pendidikan dan keterampilan yang
rendah. Syarat seseorang untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan
tentunya harus dimodali dengan pendidikan dan keterampilan yang bagus. Kalau
tidak, jangan harap kita bisa dapat pekerjaan yang layak. Bayangkan saja begitu
banyaknya lulusan-lulusan SMP, SMA maupun perguruan tinggi lainnya di tiap
tahunnya, hanya yang berbibit unggullah yang kelak akan menghiasi dunia
pekerjaan.
· Pengkatan kerja tidak dapat memenuhi
persyaratan yang diminta dunia kerja. Sama halnya dengan poin kedua,
ketidakterpenuhinya persyaratan yang diminta dunia kerja seperti pendidikan dan
keterampilan yang bagus hanya akan menambahi jumlah pengangguran di Indonesia.
Bahkan tak jarang kompetensi pencari kerja yang tidak sesuai dengan pasar kerja.
· Terbatasnya lapangan kerja yang ada.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan lulusan yang banyak sekali tiap
tahunnya sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang
disediakan. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya pengangguran.
· Teknologi yang semakin modern. Di
era globalisasi ini, teknologi sudah sulit dijauhkan dalam kehidupan
sehari-hari kita. Kehadirannya begitu penting. Suatu pekerjaan akan lebih cepat
selesai, akurat, dan efisien dengan menggunakan teknologi. Biaya yang
dikeluarkan pun sedikit lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyerap tenaga
kerja yang banyak namun tidak efisien dalam waktu pengerjaan.
· pengusaha yang selalu mengejar
keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak
(outsourcing).Perusahaan-perusahaan saat ini lebih sering menerapkan sistem
tersebut karena dinilai lebih menguntungkan mereka. Apabila mempunyai pegawai
tetap, mereka akan dibebankan pada biaya tunjangan ataupun dana pension kelak
ketika pegawai sudah tidak lagi bekerja. Namun dengan sistem pegawai kontrak
ini, mereka bisa seenaknya mengambil pegawainya ketika butuh atau sedang ada
proyek besar dan kemudian membuangnya lagi setelah proyek tersebut sudah
berakhir. Dan tentunya hal ini akan membuat perusahaan tidak perlu membuang
biaya besar. Namun sistem ini membuat
munculnya pengangguran
· Adanya pemutusan kerja dari
perusahaan biasanya disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup atau
mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang
kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor
impor, dan lain-lain. Bisa juga dikarenakan perusahaan yang bangkrut disebabkan
oleh karena kredit macet atau tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit
macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997.
Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap
dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia .
Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup, kolusi dan nepotisme
(KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga negara dan swasta.
Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor(tidak bersih). Masih
bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi(kemerosotan moral). Sehingga
erat sekali hubungan antara penganggursan dengan bagaimana keadaan perekonomian
suatu Negara.
· Pemulangan TKI ke Indonesia. TKI
yang bermasalah di luar negeri sehingga harus di deportasi ke daerah asalnya
tentunya hanya akan menambah daftar panjang para penganggur di Indonesia.
Padahal sebenarnya diharapkan TKI tersebut dapat membantu pemerintah mengurangi
jumlah pengangguran di negeri ini dan menambah devisa Negara.
· Penyediaan dan pemanfaat tenaga
kerja antar daerah tidak seimbang. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin
saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat
terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan
tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke
negara lainnya.
Jadi, untuk pencegahan hal
diatas, maka dianjurkan
kepada setiap mahasiswa untuk
memiliki hard skill, soft skill, dan kepekaan terhadap lingkungan masyarakat ,
sehingga membentuk pribadi yang baik. Dengan demikian para sarjana akan dengan
mudah meiliki pekerjaan yang sepantasnya. Atau para sarjana yang belum
memperoleh pekerjaan , sebaiknya tidak menunggu untuk mendapat pekerjaan (tidak
menganggur) , dengan kata lain para sarjana dapat menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri dengan kemampuan yang dia miliki selama pendidikannya.dan
apabila ia telah mengembangkan usaha yang ia ciptakan,dia bisa juga mencari
para sarjana lainnya untukdipekerjakan.
No comments:
Post a Comment