Bon Jovi adalah kelompok musik
rock dari New Jersey ,
Amerika Serikat. Mereka telah menjual lebih dari 40 juta album di Amerika
Serikat dan lebih dari 120 juta keping album di seluruh dunia sejak awal
terbentuk yaitu pada ta
hun 1984.
hun 1984.
Personil Band :
Jon Bon Jovi - vokalis,
gitaris
Richie Sambora - gitaris,
backing vocal
Tico Torres - drummer.
David Bryan - keyboardis,
backing vocal
Mantan Personil :
Alec John Such - bassis
Awal mula Kisah Bon Jovi bermula dari
daerah Sayreville, New Jersey. Ketika itu Jon Bon Jovi (vokalis dan gitaris Bon
Jovi) dan kedua saudaranya diangkat oleh Carol dan John Bongiovi. Sejak umur
10, Jon kecil sering ke klub lokal. Ia yakin suatu hari ia akan menjadi bintang
rock. Panggungnya sangat dekat dengan rumah Jon. Saat berusia 16 tahun, Jon
bermain dari satu klub ke klub lainnya. Namun, tak perlu waktu lama untuk
menggaet David Bryan (keyboardis Bon Jovi). Bryan memainkan lagu-lagu R&B,
dan bandnya adalah Atlantic City Expressway. Jon juga bermain bersama The Rest,
The Lechers, dan John Bongiovi And The Wild Ones. Sementara itu, Richie Sambora
(gitaris Bon Jovi) bergabung dalam band Extreme, band dengan sedikit sentuhan
funk dan fusion outfit, sebelum menggaet Alec John Such (mantan bassis Bon
Jovi) ke dalam band bernama The Message. Setelah The Message pecah, Alec
bergabung bersama Tico Torres (drummer Bon Jovi) dalam Phantom's Opera. Namun
formasi inti Bon Jovi belum terbentuk sampai Maret 1983. Pada suatu saat yang
tepat, tempat yang tepat, dan orang yang tepat, Jon bekerja sebagai penyapu
lantai pada sebuah studio rekaman. Jon telah menulis Runaway, dan dengan
back-up orang studio yang disewa sepupu Jon, Tony Bongiovi, Jon merekam
Runaway. 5 orang yang membantu Jon merekam Runaway adalah : Dave "The
Snake" Sabo (gitaris), Tim Pierce (gitaris), Hugh McDonald (bassis), Roy
Bittan - (keyboardis), dan Frankie LaRocha - (drummer). Stasiun radio lokal memperkenalkan
Runaway pada pita kompilasi. Segera lagu itu sering diputar di radio karena
diminta pendengarnya. Kesuksesan dari Runaway membuat Jon berfikir, ia harus
punya personil inti jika ingin sukses dengan melakukan perjalanan antar klub
untuk mendukung singelnya itu. Mulanya, Jon menarik Alec dan Tico, lalu David
Bryan (sebelumnya sudah masuk), lalu gitaris Dave "The Snake" Sabo,
yang kemudian masuk ke Skid Row, dan akhirnya, Dave diganti oleh Richie. Mereka
memulai pertunjukan di New York. Band ini akhirnya bergabung dengan perusahaan
rekaman Derek Shulman dengan PolyGram-nya. Band ini mulanya bernama Victor,
John Lightening, Jon Bongiovi's, dan akhirnya berubah nama menjadi Bon Jovi.
Tidak bisa dpungkiri lagi
kalau Bon Jovi yang merupakan salah satu referensi musik rock dunia yang begitu
fenomenal di decade 80 an hingga 90 an sangat identik sekali dengan
frontman-nya atau vocalist –nya, yaitu John Francis Bongiovi Jr. atau yang
lebih kita kenal dengan nama Jon Bon Jovi.Tidak hanya karena namanya menjadi
identitas band. Tapi sekelompok musisi asal New Jersey yang terbentuk pada
tahun 1983 ini, bisa jadi band papan atas berkat ambisi sang vocalis, Jon Bon
Jovi.
Biografi Jon Bon Jovi, lahir
pada tanggal 2 Maret 1962. Sedari kecil si Jon Bon Bovi ini memang sudah memantapkan
niatnya untuk menjadi seorang rocker saat dewasa kelak. Ini terlihat dari
kebiasaannya menghabiskan waktu di klub malam lokal, Ashbury Park, hanya untuk
sekedar hang out, mendengarkan musik, atau jamming dengan musisi yang tampil.
Setelah merasa punya modal,
pada tahun 1979, Jon Bon Jovi kemudian berinisiatif membentuk band dengan nama
Atlantic City Expressway. Meski kelasnya hanya band lokal, tapi band ini lumyan
sukses juga. Tapi hasilnya belum bisa memuaskan Jon Bon Jovi. Menginggat karir yang
ingin dicapai Jon Bon Jovi tidah hanya sekedar dikenal di kampung halamannya
saja tetapi bisa go internasional dan dikenal di seluruh belahan dunia.
Sebagai referensi dan juga
patut dicontoh adalah ambisi yang dimiliki Jon Bon Jovi tidak lantas menutup matanya,
tidak segan – segan pekerjaan sebagai tukang sapu studio rekaman juga
dilakoninya supaya bisa berinteraksi secara total dengan para musisi top.
Tempat kerja yang dipilih Jon Bon Jovi ini pun merupakan studio rekaman
legendaries bernama “Power Station Studio”
Di sela – sela pekerjaannya
sebagai tukang sapu studio, si Jon ini mulai mencoba menulis lagu. Dari tahun
1980 hingga 1983, 50 judul lagu berhasil ia tulis. Dari sekian banyak lagu
ciptaannya, Jon Bon Jovi memilih lagu berjudul “Runaway” untuk dibikin demo.
Ternyata, ada sebuah stasiun radio lokal benama WAPP yang tertarik dengan demo
tadi. Oleh stasiun radio penggemar musik indie itu, lagu Jon Bon Jovi
diudarakan, hasilnya lagu “Runaway” menjadi cukup populer.
Sayangnya kepopuleran lagu
Runaway belum ada pendukungnya, sebab Jon Bon Jovi belum punya band. Akibatnya
kontrak rekaman juga belum bisa didapat oleh si Jon ini. Didorong keinginannya
yang begitu besar untuk bisa nemiliki sebuah band professional, maka Jon Bon
Jovi mulai nengumpulkan personil buat membentuk band. Musisi yang pertama kali
dikontak adalah, keyboardis, David Bryan, yang jugaa merupakan bekas rekannya
di Atlantic City Expressway.
Meskipun tidak seambisius Jon
Bon Jovi, tapi David Bryan, yang lahir pada 7 Februari 1962 ini ternyata juga
punya cita – cita berkarir di dunia musik. Buktinya saat Jon Bon Jovi
menghubunginya buat ikut gabung, David kemudian mengalihkan pendidikannya dari
sekolah kedokteraan ke sekolah musik, Julliard Music School, di New jersey.
Karena sejak kecil David Bryan ini memang sudah deket banget dengan dunia
musik. Saat diajak Jon Bon Jovi untuk ngeband, si David ini langsung menjawab
oke. Keduanya kemudian membentuk Jon Bongiovi & The Wild Ones, band yang
jadi cikal bakalnya Bon Jovi. Berbekal nama tersebut, kedua calon musisi ini
mulai mengirim demo – demo ke sejumlah perusahaan rekaman, bahkan sampai yang
berdomisili di Los Angeles.
Meski usaha yang dilakukan
terbilang cukup gencar, tetap saja belum membuahkan hasil. Sebab demo yang
mereka kirim dianggap belum sempurna lantaran band belum lengkap dan hanya
terdiri dari dua personil saja. David dan Jon kemudian mulai giat mencari personil
pelengkap. Dan, orang yang beruntung menjadi incaran adalah drummer Frankie
& The Knockouts, Tico Torres.
Sebenarnya, drummer kelahiran
7 Oktober 1953 ini lebih condong ke musik jazz. Selain itu si Tico Torres ini
juga lebih berpengalaman di dunia musik. Tercacat sebelum dikontak Jon Bon
Jovi, Tico sudah menyelesaikan 26 album rekaman bersama musis – musisi top
seperti Alice Cooper, Cher, sampai Chuck Berry. Meski jauh berpengalamn
daripada Dvid Bryan dan Jon Bon Jovi, tetapi Tico langsung respek saat bertemu
Jon Bon Jovi saat pertama kali. Meskipun aliran musik yang bakal diusung band
baru ini agak berbeda dengan gaya permainan Tico Torres, tetapi ajakan untuk
bergabung juga langsung diterima Tico Torres.
Bergabungnya Tico Torres,
membuat langkah Jon Bon Jovi untuk memantapkan formasi bandnya menjadi semakin
cepat. Sebab Tico Torres kemudian mengusulkan nama bassis band Jersey bernama
Alec John Such untuk dipertimbangkan sebagai personil berikutnya. Pasalnya Tico
tahu persis kalo ciri permainan Alec John Such bakal klop dengan band bentukan
Jon Bon Jovi. Latar belakang mereka pernah bermain bareng di sebuah band
bernama “Phantom’s Opera” jadi referesinya.
Pemain bass kelahiran 14
November 1956 ini ternyata cukup klop dengan Jon Bon Jovi dan bandnya. Makanya
eks personil New Jersey All State Orchestra saat masih jadi murid di Rahway
Junior High School ini dengan cepat diterima. Sayangnya waktu itu, tidak ada
yang mengira kalau Alec pada akhirnya harus berpisah duluan dengan mereka.
Empat orang personil utama
sudah lengkap, sekarang tinggal posisi yang benar – benar menentukan dan
penting bagi sebuah band rock, yaitu gitaris. Mencari seorang gtaris yang
berkarakter ternyata bukan persoalan gampang. Makanya Jon Bon Jovi tidak lantas
langsung menetapkan gitaris resminya. Untuk sementara, Jon menunjuk seorang
teman yang tinggal bersebelahan dengan rumahnya bernama Dave Sabo, sebagai
gitaris yang kelak menjadi gitaris Skid Row.
Alasan Jon Bon Jovi merekrut
Dave Sabo , sebagai gitaris tanpa audisi karena ada tawaran manggung buat
bandnya. Event pertama ini adalah penampilan konser para pendukung album
kompilasi radio WAPP. Memang sih lagu “Runaway” yang mereka bawain waktu itu
mendapatkan sambutan yang cukup antusias dari para penonton. Hanya saja Jon Bon
Jovi belum bisa menerima Dave Sabo sebagai gitarisnya lantaran umurnya yang
masih muda banget.
Kebetulan sehabis konser ada
seorang pemuda bernama Richie Sambora tiba – tiba mundekati Jon Bon Jovi sambil
menawarkan diri menjadi gitaris. Promosi Richie Sambora waktu itu adalah banyak
mempunyai lagu ciptaan sendiri, selain permainan gitarnya yang cukup mantap.
Tertarik dengan promosi Richie, Jon Bon Jovi kemudian mengadakan audisi khusus.
Gitaris kelahiran 11 Juli
1959 ini ternyata tidak berlebihan. Saat audisi semua kemampuannya dikeluarkan.
Basic permainan yang dipengaruhi aliran blues milik Eric Clapton ternyata cukup
memukau Jon dan rekan- rekannya. Jelas saja karena teknik – teknik istimewa
tersebut sudah dikuasai Richie Samboro sejak berumur 12 tahun. Belakangan
ketahuan kalau gitaris ini juga punya banyak pengalaman di dunia musik. Band –
band yang pernah disinggahinya anatara lain Rebel, Mercy, Duke Williams &
The Extremes, The Message, The Next, dan Hook. Jadi Richie pun diterima sebagai
anggota kelima menggantiakan posisi Dave Sabo.
Bergabungnya Richie Sambora
sekaligus meresmikan munculnya nama Bon Jovi. Formasi ini benar – benar
dahsyat. Mereka hanya butuh 3 tahun sejak terbentuk untuk mencapai puncak karir
tinggi di blantika musik dunia. Setelah merilis album Bon Jovi (1984), dan
“7800◦Fahrenheit (1985), mereka merilis album masterpiece, “Slippery When Wet “
(1986) yang laku 10 juta kopi di seluruh dunia.
Nama Bon Jovi pun menjadi top
act. Album – album berikutnya seperti New Jersey (1988), Keep The Faith (1992)
dan kompilasi Cross Road (1994), meraup keuntungan besar. Sedemikian besarnya
nama Bon Jovi, maka ketika Alec John Such keluar dari formasi pada tahun 1994,
ternyata tidak memberi pengaruh besar. Karir Bon Jovi diteruskan dengan album –
album yang sama dahsyatnya, seperti “These Days” (1995), “Crush” (2000),
“Bounce” (2002), dan “This Left Feeling Right” (2004)
Tidak terasa hampir memasuki
decade ketiga karir Bon Jovi di dunia musik. Bukti kalau mereka mampu bertahan
di tengah gencarnya gelombang musik – musik baru. Yang jelas musik mereka tidak
pernah kehilangan pamor buat bersaing. Hasil dari sebuah ambisi yang hebat dari
seorang tukang sapu studio. .
No comments:
Post a Comment